Senin, 31 Oktober 2011

Kini giliran satu-satunya kaki dikorbankan

Perasaanku sudah tak enak, begitu sesak..
benar kuharus bergaul dengan metromini di halamanku
haruskah?
satu-satunya yang telah si kecil pejuangkan?
tolong jangan rengut itu!
tapi.. smua terlambat.. -____-" cobaan lagi..

Pikirku buat apa semegah itu engkau dirikan?
Belum sampai matang, wajar sedikit hasil yang terasa
Menyesal tak ingin engkau menjawab dengan sakitmu..

Kembali putaran itu perlahan membawa kita terperosok mendasar..
berat memuncak setelahnya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar